Ads 468x60px

Rabu, 24 Oktober 2012

Museum-Museum DKI Jakarta






Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebuah kota sekaligus provinsi seluas yang menjadi ibukota negara ini ternyata menyimpan begitu banyak museum, yakni terdapat lebih dari 50 museum di dalam wilayah seluas 662,3 km². Provinsi DKI Jakarta dibagi menjadi 6 kotamadya (Utara, Timur, Selatan, Barat, Pusat & Kep. Seribu) dengan berbagai jenis museum yang dimiliki oleh masing-masing kotamadya. Berikut ini adalah museum-museum tersebut. 


Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu


Museum Pulau Onrust
Bangunan bekas merupakan rumah dokter ini merupakan satu-satunya bangunan di Pulau Onrust yang masih berdiri utuh. Di museum ini disajikan sejarah dan perkembangan Pulau Onrust, serta mengoleksi benda-benda arkeologi seperti pecahan keramik, pecahan kaca, jangkar, dan berbagai peninggalan Belanda lainnya.

Lokasi: Pulau Onrust, Kel. Pulau Untung Jawa, Kec. Kepulauan Seribu Selatan.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Kota Administrasi Jakarta Utara

Museum Bahari
Menempati bangunan bekas gudang pada zaman Belanda, museum ini menyimpan ratusan koleksi yang berhubungan tentang kelautan, seperti berbagai model perahu/kapal serta alat-alat pelayaran seperti, jangkar, navigasi, dan lain-lain, hingga koleksi model ikan atau binatang laut.

Lokasi: Jl. Pasar Ikan, no. 1, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.





Kota Administrasi Jakarta Barat

Museum Sejarah Jakarta
Merupakan bekas kantor Gubernur Jenderal Belanda, museum yang dikenal dengan nama Museum Fatahillah ini menyajikan sejarah dan budaya kota Jakarta, mengoleksi replika prasasti zaman kerajaan, perabotan peninggalan zaman Belanda, hingga benda kebudayaan Jakarta masa kini.


Lokasi: Taman Fatahillah, no. 1, Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.






Museum Wayang
Berada di dalam kawasan Kota Tua, tepatnya di sisi barat Taman Fatahillah, museum ini mengoleksi berbagai jenis boneka wayang dan topeng yang dikenal di Indonesia. Selain itu, puluhan boneka wayang dari mancanegara juga ikut meramaikan koleksi museum wayang ini.

Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara, no. 27, Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Seni Rupa dan Keramik
Menempati bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1870, museum ini mengoleksi berbagai jenis karya seni rupa seperti lukisan dan patung karya seniman Indonesia ternama. Selain itu, museum ini juga mengoleksi berbagai jenis keramik dari penjuru nusantara dan mancanegara, termasuk juga keramik tua sejak zaman Majapahit.

Lokasi: Jl. Pos Kota, Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.




Museum Bank Indonesia
Dikemas secara modern, museum ini memaparkan sejarah Bank Indonesia dan sejarah perbankan di Indonesia sejak zaman penjajahan dulu. Di museum ini juga tersimpan koleksi seluruh uang kertas dan uang logam yang pernah diterbitkan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan, ditambah juga terdapat koleksi berbagai mata uang asing.

Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara, no. 3, Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Jumat 08.00–15.30, Sabtu–Minggu 08.00–16.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Mandiri
Menempati gedung bekas perusahaan Belanda dan terletak tepat di seberang Stasiun Kota, museum ini menyajikan secara lengkap sejarah Bank Mandiri dan mengoleksi alat-alat yang berhubungan perbankan yang digunakan sejak zaman dahulu hingga era 1990-an seperti kalkulator, mesin hitung uang, sertifikat cek, mesin ATM, brankas, dan lain-lain.

Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara, no. 1, Kel. Pinangsia, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000, gratis bagi pelajar dan nasabah Bank Mandiri.




Museum Gedung Arsip Nasional RI
Terletak tak jauh dari Halte TransJakarta Mangga Besar, gedung ini dulunya dijadikan tempat menyimpan arsip-arsip pemerintah sebelum dijadikan museum. Museum ini menyimpan berbagai perabotan zaman Belanda dan peta-peta zaman Belanda. Terdapat pula dokumentasi dan bekas peninggalan gedung sebelum direnovasi. Ruangan atas museum ini, tempat perabotan tersimpan biasanya terkunci, namun bisa dimasuki dengan izin penjaga museum.

Lokasi: Jl. Gajah Mada, no. 111, Kel. Krukut, Kec. Taman Sari.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–17.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Tragedi 12 Mei
Museum yang berada di kompleks Universitas Trisakti ini memamerkan foto-foto peristiwa Tragedi 12 Mei 1998 serta beberapa barang peninggalan korban tragedi tersebut. Museum ini biasanya ditutup, namun dapat dikunjungi dengan mendatangi pihak Humas Universitas Trisakti yang berada di lantai 4, di gedung yang sama untuk dibukakan pintu museum.

Lokasi: Gedung Dr. Sjarif Thajeb (Gedung M) Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa/Jl. S. Parman, Kel. Tomang, Kec. Grogol Petamburan.
Jam buka: Senin–Jumat 08.00–15.00 (dengan mendatangi Humas Universitas Trisakti).
Tarif masuk: Gratis.



Museum Tekstil


Meskipun terletak tak jauh dari Pasar Tanah Abang, museum ini seringkali luput dari perhatian karena keberadaannya yang tidak mencolok. Sesuai namanya, museum ini memamerkan koleksi berbagai jenis kain/tekstil dan juga peralatan membuat kain. Masih dalam kompleks museum, terdapat galeri khusus di bagian samping yang memamerkan berbagai jenis koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat pula taman yang menanam berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alami tekstil.



Lokasi: Jl. K.S. Tubun, no. 2–4, Kel. Kota Bambu, Kec. Palmerah.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000








Kota Administrasi Jakarta Pusat
Museum Nasional Indonesia
Museum ini dikenal dengan nama Museum Gajah karena terdapat patung gajah di depan gedungnya. Museum ini merupakan museum dengan jumlah koleksi terbesar di Indonesia, dan koleksinya juga sangat bervariasi seperti arca, prasasti, perabotan, keramik, alat tradisional, perhiasan, kain, peralatan zaman prasejarah, dan masih banyak lagi. Di museum ini juga menyimpan peninggalan alat-alat kebesaran termasuk mahkota dari kerajaan-kerajaan zaman dahulu di Indonesia.

Lokasi: Jl. Medan Merdeka Barat, no. 12, Kel. Gambir, Kec. Gambir.
Jam buka: Selasa–Kamis 08.30–16.00, Jumat 08.30–11.30, Sabtu–Minggu 08.30–17.00.
Tarif masuk: Rp 5.000.



Museum Taman Prasasti
Berada di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat dan menempati areal bekas pemakaman umum Belanda, museum berupa taman terbuka ini menyajikan berbagai koleksi prasasti batu nisan dan patung dari zaman Belanda, yang di antaranya terdapat nisan tokoh ternama di masa penjajahan dulu. Di dalam museum ini tersimpan pula peti jenazah Bung Karno dan Bung Hatta.

Lokasi: Jl. Tanah Abang I, no. 1, Kel. Petojo Selatan, Kec. Gambir.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.




Museum Sejarah Nasional
Museum yang terletak di bawah Tugu Monumen Nasional ini menyajikan puluhan diorama mengenai sejarah Indonesia, dari zaman pra-sejarah hingga Orde Baru. Untuk memasuki museum ini harus melalu terowongan yang pintu masuknya berada di bagian utara Lapangan Merdeka.

Lokasi: Tugu Monumen Nasional, Lapangan Merdeka, Kel. Gambir, Kec. Gambir.
Jam buka: Setiap hari 08.00–15.00 (kecuali Senin terakhir tiap bulan).
Tarif masuk: Rp 2.500.



Museum Katedral
Menempati lantai 2 Gereja Katedral, museum ini menyimpan koleksi sejarah alat-alat peribadatan umat Katolik sejak zaman Belanda dan juga barang-barang peninggalan para penyebar agama, termasuk barang peninggalan Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II, seperti tongkat dan piala yang ia gunakan saat berkunjung ke Jakarta.

Lokasi: Gereja Katolik Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, Jl. Katedral, no. 7B, Kel. Pasar Baru, Kec. Sawah Besar.
Jam buka: Senin, Rabu, dan Jumat, 10.00–12.00.
Tarif masuk: Gratis atau sumbangan sukarela.




Museum Kebangkitan Nasional
Berada di bangunan bekas sekolah kedokteran STOVIA yang dibangun pada 1899, museum ini menyajikan sejarah, foto, dan diorama mengenai Kebangkitan Nasional, serta patung dan foto tokoh-tokoh penting pada masa tersebut. Di museum ini juga masih menyimpan alat-alat peninggalan STOVIA.

Lokasi: Jl. Abdul Rahman Saleh, no. 26, Kel. Senen, Kec. Senen.
Jam buka: Selasa–Jumat 08.30–15.00, Sabtu–Minggu 08.30–14.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.




Museum Sumpah Pemuda
Bangunan museum ini merupakan tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada 1928. Museum ini selain menyajikan dokumentasi sejarah mengenai Sumpah Pemuda, juga peran dan kegiatan kepemudaaan dalam sejarah Indonesia. Di museum ini pula tersimpan biola milik W.R. Soepratman yang digunakannya saat memperkenalkan lagu Indonesia Raya pertama kali.

Lokasi: Jl. Kramat Raya, no. 106, Kel. Kwitang, Kec. Senen.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Mohammad Hoesni Thamrin
Menempati bekas rumah milik Pahlawan Nasional M.H. Thamrin di sebuah jalan kecil, tak jauh dari Pasar Kenari, museum ini menyajikan foto-foto dan sejarah perjuangan M.H. Thamrin beserta barang-barang peninggalan beliau. Museum ini juga memamerkan beberapa replika perabotan pada zaman ketika M.H. Thamrin masih hidup, ditambah benda-benda kebudayaan Betawi.

Lokasi: Jl. Kenari II, no. 15, Kel. Kenari, Kec. Senen.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Joang 45
Menempati bangunan bersejarah bekas hotel yang dijadikan pusat kegiatan kepemudaan pada tahun 1940-an, museum ini mengoleksi berbagai foto dan diorama tentang perjuangan kemerdekaan, juga mengoleksi barang-barang peninggalan pejuang, termasuk mobil dinas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Lokasi: Jl. Menteng Raya, Kel. Kebon Sirih, Kec. Menteng.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution
Merupakan bekas rumah pribadi A.H. Nasution, museum ini berisikan berbagai foto dan peninggalan pribadi A.H. Nasution serta sejarah perjuangannya. Di museum ini juga terdapat diorama peristiwa G30S/PKI yang terjadi di rumah ini pada 1965.

Lokasi: Jl. Teuku Umar, Kel. Gondangdia, Kec. Menteng.
Jam buka: Senin–Jumat 08.00–14.00.
Tarif masuk: Gratis atau sumbangan sukarela.



Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Gedung museum ini merupakan tempat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibuat. Museum ini menyajikan sejarah proses dibuatnya naskah proklamasi, foto-foto tokoh yang hadir pada saat penyusunan proklamasi, dan sejarah revolusi pada awal kemerdekaan.

Lokasi: Jl. Imam Bonjol, no. 1, Kel. Menteng, Kec. Menteng.
Jam buka: Selasa–Kamis 08.00–16.00, Jumat 08.00–11.00 & 13.00–16.00, Sabtu–Minggu 08.30–17.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Berada di dalam Gedung MPR/DPR/DPD, museum ini menyajikan foto-foto sejarah DPR sejak era Volksraad, maket kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, meja dan kursi yang digunaan DPR pada zaman dulu, dan lain-lain. Sayangnya museum ini tidak dibuka untuk perorangan, namun hanya dibuka bagi tamu rombongan yang mengadakan kunjungan ke Gedung MPR/DPR/DPD, dengan perjanjian terlebih dahulu dengan pihak Humas Sekretariat DPR.

Lokasi: Gedung Nusantara, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jl. Gatot Subroto, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang.
Jam buka: Hanya dibuka jika ada kunjungan rombongan dengan perjanjian terlebih dahulu.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Kehutanan "Manggala Wanabakti"
Berada di dalam kompleks Gedung Manggala Wanabakti yang mayoritas kompleksnya digunakan sebagai kantor Kementerian Kehutanan, museum yang tak jauh dari Stasiun Palmerah ini mengoleksi artefak-artefak di bidang kehutanan, seperti berbagai jenis kayu hasil hutan Indonesia, alat-alat untuk mengambil dan mengangkut hasil hutan, hingga beberapa contoh barang hasil hutan. Terdapat pula diorama beberapa jenis hutan di Indonesia.



Museum Rimbawan Pejuang
Museum ini merupakan museum mini yang menempati satu ruangan kecil di dalam Museum Kehutanan "Manggala Wanabakti". Museum ini yang berisikan foto-foto serta buku dokumentasi untuk mengenang para relawan hutan alias Pasukan Wanara.

Lokasi: Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Blok VI, Jl. Gatot Subroto/Jl.Gelora I, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang.
Jam buka: Senin–Jumat 08.30–15.30.
Tarif masuk: Gratis.



Kota Administrasi Jakarta Selatan

Museum Polri
Berada dalam kompleks Mabes Polri, museum ini mengulas segalanya tentang Kepolisian RI, mulai dari sejarah, para pemimpin, organisasi, koleksi peralatan, hingga sepak terjang polisi dalam menjaga keamanan di bumi Indonesia.

Lokasi: Jl. Trunojoyo, Kel. Selong, Kec. Kebayoran Baru.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Gratis.



Yuz Museum (余德耀美術館)
Museum ini cukup unik karena terdapat di dalam pusat perbelanjaan. Selain itu, museum milik swasta ini tidak mengoleksi barang, namun hanya memamerkan secara temporer serta memberi pengetahuan akan karya-karya seni (umumnya lukisan) dari para seniman internasional ternama. Biasanya, setiap sesi pameran berlangsung selama 3–4 bulan dengan masa jeda antar pameran (tutup) selama 1–2 bulan.

Lokasi: Darmawangsa Square, Jl. Darmawangsa VI/Jl. Darmawangsa IX, Kel. Pulo, Kec. Kebayoran Baru.
Jam buka: Setiap hari 10.00–20.00 (tutup jika tidak ada pameran).
Tarif masuk: Gratis.



Museum Satria Mandala
Menempati bekas rumah milik Ibu Fatmawati Soekarno, museum ini menyajikan segala hal yang berbau TNI, terutama Angkatan Darat, antara lain puluhan diorama sepak terjang TNI, ratusan senjata, bintang tanda jasa dan pangkat, tokoh-tokoh dari TNI yang berjasa, dan juga berbagai kendaraan tempur yang digunakan TNI.



Museum Waspada Purbawisesa
Menempati satu gedung tersendiri namun masih merada di dalam kompleks Museum Satria Mandala, museum ini menyajikan diorama tentang pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dari pembentukannya hingga penumpasannya, dan juga benda-benda peninggalannya.

Lokasi: Jl. Gatot Subroto, Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Kota Adm. Jakarta Selatan.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–15.00.
Tarif masuk: Rp 3.000.




Museum Al-Qur'an
Museum mini yang menempati salah satu ruangan di kampus PTIQ ini mengoleksi berbagai jenis buku ataupun mushaf Al-Qur'an, terbentang dari abad ke-15 yang masih ditulis tangan hingga masa kini yang dicetak, termasuk cetakan dengan huruf Braille. Bukan hanya dari nusantara, museum ini juga mengoleksi Al-Qur'an dari berbagai negara, terutama dari kawasan Timur Tengah.

Lokasi: Institut Perguruan Tinggi Ilmu Qur'an, Jl. Batan I (Jl. Lebak Bulus Raya), Kel. Lebak Bulus, Kec. Cilandak.
Jam buka: Senin–Jumat 08.00–14.00.
Tarif masuk: Gratis.




Museum Basoeki Abdullah
Museum ini merupakan bekas rumah pribadi milik Basoeki Abdullah, seorang pelukis ternama. Museum ini menyimpan berbagai koleksi lukisan karya Basoeki Abdullah, selain itu juga menyajikan kisah hidup serta barang-barang pribadi peninggalan Basoeki Abdullah.

Lokasi: Jl. Keuangan Raya, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak.
Jam buka: Selasa–Kamis 08.30–15.30, Jumat 08.30–11.00, Sabtu–Minggu 08.30–12.00.
Tarif masuk: Rp 2.000,00



Museum Reksa Artha
Dari luar, museum yang berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Fatmawati ini tampak seperti gudang tua. Di dalamnya, museum milik Perum Peruri ini mengisahkan sejarah pencetakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dan menyimpan mesin-mesin yang digunakan untuk mencetak uang pada zaman dahulu, serta koleksi berbagai uang kertas yang pernah berlaku di Indonesia sejak kemerdekaan hingga Orde Baru. Karena sangat sepi pengunjung, museum ini seringkali ditutup. Untuk mengunjunginya, bisa mencari penjaga keamanannya yang biasanya nongkrong di lapangan futsal tak jauh dari museum; atau bisa dengan menghubungi/menelepon pemandu dari Perum Peruri untuk membuat perjanjian kunjungan.

Lokasi: Jl. Lebak Bulus I, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak.
Jam buka: Selasa & Kamis 09.00–15.00 (dengan mencari penjaganya atau membuat perjanjian).
Telp.: 021-72159467, 021-72159468, atau 0813-80047889.
Tarif masuk: Gratis atau sumbangan sukarela.



Museum Layang-Layang Indonesia
Museum milik swasta ini mengoleksi ratusan jenis layang-layang dari berbagai daerah di Indonesia hingga yang berasal dari mancanegara, dari layang-layang tradisional hingga modern. Museum ini juga bisa mengajar pegunjung membuat layang-layang. Di sisi lain museum ini, dipamerkan pula alat dan pakaian tradisional koleksi pribadi pendiri museum ini.

Lokasi: Jl. H. Kamang, Kel. Pondok Labu, Kec. Cilandak.
Jam buka: Setiap hari 09.00–17.00.
Tarif masuk: Rp 10.000 (sudah termasuk menonton video, pemandu, dan membuat layang-layang).




Museum Harry Darsono


Museum ini merupakan museum eksklusif milik pribadi perancang Harry Darsono. Oleh karena itu, jangan kaget jika sang pemilik memasang tarif kunjungan yang mahal. Di museum ini dipamerkan berbagai busana dan aksesoris karya Harry Darsono. Berbeda pula dengan museum lainnya, museum ini hanya dapat dikunjungi dengan membuat reservasi terlebih dahulu, dengan pengunjung berupa rombongan minimal 12 orang dan maksimal 18 orang.


Lokasi: Jl. Cilandak Tengah, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak.
Jam buka: Senin–Jumat 10.00–12.30 dan 14.00–16.30 (hanya dengan reservasi/perjanjian).
Telp.: 021-7668553 atau 021-7668554.
E-mail.: hdc71@cbn.net.id
Tarif masuk: Rp 850.000.




Museum Korps Marinir
Berada tak jauh dari pusat perbelanjaan Mal Cilandak, museum ini menyajikan segala hal mengenai Korps Marinir, seperti sejarah, peralatan kapal dan kendaraan tempur, lambang-lambang termasuk panji-panji, foto dan dokumentasi sepak terjang Korps Marinir, foto-foto tokoh Korps Marinir, dan lain-lain. 

Lokasi: Kompleks Brigade Infanteri-2 Marinir, Jl. Cilandak KKO Raya, Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu.
Jam buka: Senin–Jumat 08.00–15.30.
Tarif masuk: Gratis.





Kota Administrasi Jakarta Timur

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)
Museum ini berisikan puluhan diorama mengenai berbagai pemberontakan, kejahatan, serta aksi-aksi yang dilakukan atau didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), hingga diorama tentang penumpasan PKI.



Museum Paseban/Museum Diorama
Berada di samping Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), museum berisikan beberapa diorama dan koleksi barang-barang pribadi peninggalan para Pahlawan Revolusi, termasuk pakaian yang mereka kenakan (yang masih terdapat noda darah) ketika diculik dan dibunuh.
Lokasi: Kawasan Monumen Pancasila Sakti, Jl. Raya Pondok Gede, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung.
Jam buka: Setiap hari 08.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.500.



Museum Pencak Silat
Museum ini menyajikan informasi sejarah pencak silat beserta penyebarannya. Museum ini juga mengoleksi senjata yang digunakan dalam pencak silat seperti keris, tombak, parang, dan lain-lain.

Lokasi: Padepokan Pencak Silat Indonesia, Jl. Taman Mini 1, Kel. Pinang Ranti, Kec. Makasar.
Jam buka: Senin–Jumat 09.00–15.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Purna Bhakti Pertiwi
Diprakarsai oleh Ibu Tien Soeharto, museum yang bangunannya berbentuk tumpeng, yang terletak tepat sebelum pintu gerbang masuk utama TMII ini berisikan berbagai koleksi cendera mata yang diterima Presiden Soeharto dari berbagai pemimpin negara sahabat, juga koleksi sejarah perjuangan dan pengabdian Soeharto bagi Indonesia seperti foto-foto dan bintang penghargaan yang ia terima.

Lokasi: Jl. Pintu 1 TMII, Kel. Pinang Ranti, Kec. Makasar.
Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 5.000.



Kawasan Taman Mini "Indonesia Indah"
Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan kawasan wisata edukasi sekaligus rekreasi yang dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto. Sebagai wahana edukasi, terdapat belasan museum yang dibangun di dalam kawasan ini. Berikut di bawah ini ialah museum-museum yang berada di kawasan TMII.

Lokasi: Kel. Setu, Kec. Cipayung.
Jam buka: Setiap hari 07.00–19.00.
Tarif masuk: Rp 9.000.

Museum Istiqlal
Berada tepat sebelum pintu keluar di gerbang utama TMII, museum ini mengoleksi berbagai mushaf Al-Qur'an dari berbagai daerah dan berbagai zaman. Di museum ini juga disajikan berbagai benda-benda budaya dan kerajinan tradisional yang bernapaskan Islam.

Jam buka: Setiap hari 09.00–16.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Telekomunikasi
Museum yang didirikan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Soesilo Soedarman ini menyajikan sejarah dan perkembangan alat-alat telekomunikasi, dari alat telekomunikasi tradisional seperti pentungan, kemudian telepon, hingga sistem satelit.

Jam buka: Selasa–Minggu 08.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Olahraga Nasional
Museum yang gedungnya berbentuk bola ini memamerkan segala hal tentang sejarah dan perkembangan olahraga di Indonesia, termasuk pula benda-benda yang digunakan dalam berbagai olahraga, baik yang tradisional maupun yang modern.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Indonesia
Dengan bangunan berasitektur khas Bali, museum ini menyajikan ragam budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, berupa pakaian adat, alat musik, upacara adat, dan lain-lain.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–17.00.
Tarif masuk: Rp 5.000.



Museum Penerangan
Terletak di sisi utara TMII, dekat dengan Pintu 2, museum yang berbentuk bintang ini mengoleksi barang-barang mengenai sejarah penerangan, seperti foto, media massa, alat cetak, kamera, televisi, dan radio pada zaman dahulu. Museum ini juga menyajikan diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan hingga ke pelosok desa.

Jam buka: Setiap hari 08.00–16.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Asmat
Museum ini agak terpencil dibandingkan museum lain di TMII karena lokasinya yang berada di ujung dalam kawasan Taman Bunga Keong Emas, sehingga sering luput dari perhatian pengunjung. Museum ini mengoleksi berbagai kebudayaan dari Suku Asmat di Papua, seperti pakaian adat, kerajinan tangan, alat musik, alat upacara, dan sebagainya.

Jam buka: Setiap hari 08.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 5.000 (sepaket dengan Taman Bunga Keong Emas).



Museum Pusaka
Berlokasi di sisi selatan TMII, museum dengan hiasan atap berupa keris ini mengoleksi berbagai jenis benda pusaka yang umumnya berbentuk senjata, seperti keris, pedang, dan tombak.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 5.000.



Museum Taman Akuarium Air Tawar
Museum ini merupakan museum mini yang terletak di dalam Taman Akuarium Air Tawar. Di dalam museum ini terdapat beberapa spesies ikan yang diawetkan, juga terdapat beberapa jenis ikan hidup yang memiliki cacat fisik sehingga berbentuk unik.



Museum Serangga
Terletak di samping Taman Akuarium Air Tawar, museum ini mengoleksi ratusan jenis serangga yang telah diawetkan, dari nyamuk hingga berbagai jenis kumbang.

Jam buka: Setiap hari 09.00–17.00.
Tarif masuk: Rp 15.000 (karcis Taman Akuarium Air Tawar dan Museum Serangga dijual satu paket, juga satu paket dengan Taman Taman Kupu).



Museum Keprajuritan Indonesia
Dengan bangunan berbentuk benteng, museum ini menyajikan berbagai diorama perang dalam sejarah Indonesia dalam melawan VOC atau Belanda. Museum ini juga menyajikan replika panji-panji, senjata, dan juga pakaian prajurit pada zaman dahulu.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.500.



Museum Transportasi
Museum milik Kementerian Perhubungan ini menyajikan sejarah perkembangan alat-alat transportasi, serta memamerkan berbagai jenis alat transportasi, dari alat transportasi tradisional hingga yang modern, baik di darat, laut, maupun udara. Di antara koleksinya, terdapat kereta api kepresidenan yang digunakan Presiden Soekarno dahulu.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Timor Timur
Dahulunya, museum dengan bentuk rumah adat Timor Timur ini dibangun sebagai anjungan daerah. Namun seiring kemerdekaan Timor-Leste, status anjungan daerah pun berubah menjadi museum. Dalam museum ini disimpan berbagai kebudayaan khas Timor Timur seperti pakaian adat, hasil seni, alat-alat tradisional, foto, dan lain-lain. Pintu museum ini seringkali dikunci karena sepinya pengunjung, namun tetap bisa dikunjungi dengan meminta penjaga museum yang berada tak jauh dari bangunan utamanya untuk membukakan pintunya.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Gratis.



Museum Fauna Indonesia "Komodo"
Dengan bangunan menyerupai bentuk komodo, museum ini memiliki koleksi replika berbagai jenis fauna dari berbagai habitat yang ada di Indonesia, seperti harimau, beruang, kerbau, berbagai jenis burung, dan lain-lain. Replika-replika tersebut disajikan sesuai ukuran asli fauna bersangkutan.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 10.000 (satu paket dengan Taman Reptilia).



Museum Prangko Indonesia
Berada di samping Museum Komodo, museum gagasan Ibu Tien Soeharto ini mengoleksi berbagai jenis prangko yang pernah diterbitkan di Indonesia dan juga prangko terbitan luar negeri. Museum ini juga menyajikan tentang sejarah prangko, kegiatan filateli, proses pembuatan prangko, dan lain-lain.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.



Museum Listrik dan Energi Baru
Dengan desain bangunan berbentuk struktur atom, museum gagasan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita ini menyajikan sejarah perkembangan serta berbagai peragaan yang berhubungan dengan ketenagalistrikan dan energi baru, seperti replika reaktor nuklir, maket pembangkit listrik, dan lain-lain.

Jam buka: Setiap hari 08.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 5.000.




Museum Minyak dan Gas Bumi "Graha Widya Patra"
Museum ini terletak di ujung timur TMII dengan bangunan menyerupai tangki minyak. Museum ini menyajikan sejarah industri perminyakan, proses terbentuknya minyak dan gas bumi, hingga proses dan teknologi eksplorasi dan pemanfaatan hasil minyak dan gas bumi.

Jam buka: Selasa–Minggu 09.00–16.00.
Tarif masuk: Rp 2.000.

0 komentar:

 

Fakta Unik

Gitar sudah ditemukan sejak 4000 tahun yg lalu. Baca selengkapnya >>

IP anda

Recent Comments